Sabtu, 01 Desember 2012

GAYA KEPEMIMPINAN WIRAUSAHA

PENGERTIAN

Kepemimpinan adalah proses pengarahan dan mempengaruhi aktivitas yang berkaitan dengan tugas dari anggota kelompok. Seorang pemimpin dalam menjalankan tugasnya selalu menggunakan gaya kepemimpinan. Gaya kepemimpinan menekankan pada perilaku seorang pemimpin. Pendekatan gaya kepemimpinan fokus pada apa benar-benar dilakukan oleh pemimpin dan bagaimana cara mereka bertindak.
Macam-Macam Pemikiran Gaya Kepemimpinan 
1.Teori Gaya Kepemimpinan Klasik
Teori klasik gaya kepemimpinan mengemukakan, pada dasarnya di dalam setiap gaya kepemimpinan terdapat 2 unsur utama, yaitu unsur pengarahan (directive behavior) dan unsur bantuan (supporting behavior). Dari dua unsur tersebut gaya kepemimpinan dapat dikelompokkan menjadi 4 kelompok, yaitu otokrasi (directing), pembinaan (coaching), demokrasi (supporting), dan kendali bebas (delegating). 
2. Gaya Kepemimpinan Kontinum
ÒGaya ini pertama sekali dikembangkan oleh Robert Tannenbaum dan warren Schmidt.
Menurut kedua ahli ini ada dua bidang pengaruh yang ekstrim, yaitu:
ÒBidang pengaruh pimpinan (pemimpin lebih menggunakan otoritas)|
Ò
Bidang pengaruh kebebasan bawahan. (Pemimpin lebih menekankan gaya demokratis)
 
3. Gaya Managerial Grid
Gaya managerial grid lebih menekankan kepada pendekatan dua aspek yaitu aspek produksi di satu pihak, dan orang-orang di pihak lain. Blake dan Mouton menghendaki bagaimana perhatian pemimpin terhadap produksi dan bawahannya (followers).
4.
Gaya Kepemimpinan Situasional dan Produktivitas Kerja
ÒHarsey & Blanchard mengembangkan model kepemimpinan situasional efektif dengan memadukan tingkat kematangan anak buah dengan pola perilaku yang dimiliki pimpinannya.
 
Ada 4 tingkat kematangan bawahan, yaitu:
M 1 : bawahan tidak mampu dan tidak mau atau tidak ada keyakinan.
M 2 : bawahan tidak mampu tetapi memiliki kemauan dan keyakinan bahwa ia bisa.
M 3 : bawahan mampu tetapi tidak mempunyai kemauan dan tidak yakin.
M 4 : bawahan mampu dan memiliki kemauan dan keyakinan untuk                   menyelesaikan tugas.`
Ada 4 gaya yang efektif untuk diterapkan yaitu:
Gaya 1 : telling, pemimpin memberi instruksi dan mengawasi pelaksanaan tugas dan kinerja anak      buahnya.
Gaya 2 : selling, pemimpin menjelaskan keputusannya dan membuka kesempatan untuk bertanya   bila kurang jelas.
Gaya 3 : participating, pemimpin memberikan kesempatan untuk menyampaikan ide-ide sebagai   dasar pengambilan keputusan.
Gaya 4 : delegating, pemimpin melimpahkan keputusan dan pelaksanaan tugas kepada   bawahannya.
Pendekatan Kepemimpinan Berdasarkan Sifat 
Pendekatan sifat pada kepemimpinan artinya rupa dari keadaan pada suatu benda, tanda lahiriah, ciri khas yang ada pada sesuatu untuk membedakan dari yang lain.
Dalam menentukan pendekatan sifat ini ada dua jenis pendekatan, yaitu :
ÒMembandingkan sifat orang yang tampil sebagai pemimpin dengan orang yang tidak menjadi pemimpin. Pemimpin lebih terbuka dan lebih percaya diri. Tetapi ada juga orang yang punya sifat seperti itu namun tidak menjadi pemimpin, dan sebaliknya ada juga orang yang tidak memiliki sifat tersebut, tetapi ia jadi pemimpin.
ÒMembandingkan sifat pemimpin efektif dengan pemimpin yang tidak efektif. Intelegensi, inisiatif, dan kepercayaan diri berkaitan dengan tingkat manajerial dan prestasi kerja yang tinggi. Kepemimpinan efektif tidak bergantung pada sifat-sifat tertentu, melainkan lebih pada beberapa corak sifat-sifat pemimpin itu dengan kebutuhan dan situasinya. 
Pendekatan Kepemimpinan Berdasarkan Tingkah Laku atau Kekusaan 
 
Kepemimpinan yang efektif sebagaimana telah diuraikan sebelumnya melalui pendekatan kesifatan, namun pengertian dan pemahaman tentang kepemimpinan yang efektif yang umum diketahui hanyalah yang melekat pada ciri seseorang dari sifat-sifat tertentu yang tidak dapat menjelaskan apa yang menyebabkan pemimpin efektif.
Dalam pendekatan tingkah laku dimensi kepemimpinan yang efektif para ahli menyebutkan dua aspek utama, yaitu :
ÒAspek Fungsi Kepemimpinan
ÒAspek Gaya Kepemimpinan.  
Pendekatan Kontingensi
Pendekatan kontingensi menekankan pada ciri-ciri pribadi pemimpin dan situasi, mengemukakan dan mencoba untuk mengukur dan memperkirakan ciri-ciri pribadi ini, dan membantu pemimpin dengan garis pedoman perilaku yang bermanfaat yang didasarkan pada kombinasi dari kemungkinan yang bersifat kepribadian dan situasional.
 
 
 
 
 
 
 

0 komentar:

Posting Komentar