I.
MUNCULNYA USAHA PERIKLANAN
- Katz (1884) mengutarakan bagaimana munculnya perusahaan baru yang kini disebut sebagai BIRO IKLAN (ADVERTISING AGENCY)
- § Sekitar seratus lima puluh tahun yang lalu di AS ada seorang bernama Volney B. Palmer yang diakui sebagai ‘Orang Iklan’ yang pertamas ebelumnya para pedagang memasang iklannya secara langsung di suratkabar.
- § Timbul masalah dalam pemilihan suratkabar, yaitu suratkabar yang mana yang paling sesuai untuk memasang iklan
- § Kehadiran Volney sangat disambut para pengiklan, karena ia menawarkan nasehat ahlinya (advis-ahli)untuk memilih suratkabar yang paling sesuai
- § Untuk jasanya Volney meminta komisi dari para pedagang, pekerjaan ini kemudian banyak diikuti orang, maka lahirlah pemberi jasa yang sekarang dikenal sebagai BIRO IKLAN
- § Pada waktu itu masih dikenal sebagai NEWSPAPER AGENTS. Umumnya imbalan mereka 25 % sampai dengan 30 % dari pemasang iklan
- § N.W. Ayer menawarkan bonus bagi pedagang yang mau memakai jasanya, karena persaingan tajam terjadi di antara penjual jasa advis-ahli tersebut
- § Tanpa disadari Ayer telah membuat fondasi bagi berdirinya Full Service Advertising Agency, di Indonesia dikenal dengan istilah Perusahaan Periklanan atau Biro Iklan
- § Para Pengelola Suratkabar pada waktu itu kemudian membenahi diri dan memutuskan untuk memberi diskon harga pasang iklan (biasa disebut Media Discount) kepada Biro Iklan
- § Sekitar tahun 1920 pengelola media memberi MEDIA DISCOUNT STANDARD sebesar 15 % kepada semua Biro Iklan yang diakui, sampai saat ini tetap berlaku
- § Para pengusaha/pemasang iklan (saat ini disebut klien) mengikuti dan menolak memberi 25% s/d 30% komisi yang berlaku semula
- §
Saat ini biro iklan memperoleh penghasilan dari
:
- Biaya penyiapan bahan iklan
- Management Fee atau margin dari jasa eksekusi bahan iklan menjadi materi iklan, juga penggandaan media- supporting disamping iklan
II. ORGANISASI USAHA PERIKLANAN
§
BENTUK USAHA PERIKLANAN
1. Berdiri mandiri sebagai sebuah perusahaan yang biasa disebut Biro Iklan
Lengkap/Full Advertising Agency Dalam tipe ini termasuk :
- Perusahaan Jasa Pemasangan Iklan
- Perusahaan Jasa Pemasangan Iklan
- Perusahaan jasa Pengadaan Materi Iklan (Sentra Produksi)
2. Produsen yang memiliki bagian periklanan tersendiri
di dalam perusahaannya, yang bertugas mengurus dan mengelola program periklanan
dalam perusahaan, petugasnya disebut Manager Periklanan
3. Pengelola media yang menempatkan petugas sebagai
manager iklan yang bertugas mempromosikan pembelian ruang atau waktu media
untuk menyampaikan iklan
BIRO IKLAN LENGKAP (FULL SERVICE AGENCY)
Mempunyai tiga bagian utama pelayanan, yaitu :
1.
Bagian BINA USAHA (ACCOUNT)
2.
Bagian BINA CIPTA (CREATIVE)
3.
Bagian MEDIA
Dua bagian lain yang melengkapi adalah:
1.
Bagian PRODUKSI
2.
Bagian TATA USAHA
a. Bagian Bina Usaha (Account Department)
§
Merupakan bagian yang langsung mewakili biro iklan dalam mengelola kepentingan klien
§
Bagian ini mendapat penjelasan dari klien apa
yang harus dilakukan
§
Bina Usahawan yang baik bukan mereka yang
bersikap yes-men terhadap kemauan klien, tetapi harus mampumenjadi
kawan diskusi (counter-part) pihak klien (biasanya seorang manajer periklanan)
b. Bagian Bina Cipta (Creative Department)
§
Merupakan bagian operasional biro iklan yang
bertugas menyiapkan bahan iklan dan bahan penunjang lainnyauntuk keperluan
promosi produk klien
§
Bagian bina cipta bertugas menjabarkan pesan
tentang produk ke dalam format desain tertentu, baik secara visual (ilustrasi
maupun naskah), auditif, maupun audio-visual, untuk nantinya ditempatkan di media
yang sesuai dan disepakati
c. Bagian Media (Media Department)
§
Bertanggungjawab atas pemilihan kombinasi media
penyampai iklan dengan cara penggunaannya secara efektif dan efisien
§
Ada 3 sub bagian pada bagian media ini :
1. Sub bagian perencanaan media (Media Planning),
bertugas menyusun usulan rencana pemilihan dan penggunaan media
2. Sub bagian Pembelian Media (Media Buying), bertanggungjawab atas negosiasi
biaya pemasangan
3. Sub bagian Riset dan Pemantauan (Media Research and
Monitoring) yang bertanggungjawab atas
pemantauan kegiatan periklanan baik dari
klien maupun para pesaingnya dan menampilkannya
dalam bentuk laporan.
Bagian lainnya seperti bagian produksi bertugas
mengurus eksekusi bahan iklan menjadi materi iklan dan bertugas pula mengadakan
media penunjang (brosur, billboard dll)
II.
KONTEKS USAHA PERIKLANAN
Sebagai komunikasi penunjang pemasaran, periklanan
merupakan komunikasi antara produsen dan konsumen.
Komunikasi produsen dan konsumen bukan hanya
mengkomunikasikan produk (communication the product)
tetapi juga mengupayakan agar setiap unsur bauran
pemasaran masing-masing harus menjadi sumber komunikasi
§
Harus terjadi product communication, price
communication, place communication dan promotion communication
§
Pemasaran bertujuan menyalurkan dan memindahkan
produk maupun jasa dari produsen ke konsumen
§
Periklanan merupakan proses komunikasi yang
berfungsi memberi tahu ketersediaan merk tertentu
§
Dengan demikian siklus produksi-konsumsi dapat berjalan
lancar
semoga bermanfaat
semoga bermanfaat
0 komentar:
Posting Komentar